Selasa, 22 Oktober 2013

Sistem Intelegen Bisnis

              Intelijen bisnis sering dianggap sebagai sesuatu hal yang baru dan menakutkan. Dunia gelap dan suram dimana terdapat praktek-praktek penyuapan, spionase industri, pencurian informasi dan sebagainya. Semua hal tersebut di atas terlanjur melekat pada intelijen. Benarkah intelijen kompetitif merupakan dunia seperti itu? Di awal buku ini penulis akan memberikan gambaran sebenarnya tentang apakah makhluk intelijen kompetitif itu.
              Coba kumpulkan tujuh orang dari tujuh perusahaan yang menerapkan intelijen kompetitif, tanya kepada mereka apa itu intelijen kompetitif dan akan terjawab tujuh jawaban yang berbeda-beda dari masing-masing orang tersebut. Bahkan sangat mungkin salah satu dari mereka akan menambahkan kebingungan lagi bagi Anda, misalnya dengan menambahkan istilah business intelligence atau marketintelligence atau strategic intelligence dan bahkan spionase industri.
              Buku ini didedikasikan bukan untuk seorang teknisi atau seorang ahli ilmu pasti. Buku ini didedikasikan untuk praktisi yang membutuhkan pemahaman lebih tentang kegunaan dan nilai dari intelijen serta bagaimana melakukannya.
A.   Konsep Dasar Intelijen
                     Intelijen adalah penciptaan new knowledge dalam suatu organisasi. Pada dasarnya, penciptaan new knowledge tersebut tidak bisa lepas dari proses transformasi data menuju intelijen.
      
       Data
                     Data adalah potret kejadian atau fakta atas sesuatu hal yang terjadi. Data dapat merupakan reasoning atas hal yang terjadi pada suatu periode waktu. Data sebagaimana fakta, belum memiliki arti dan manfaat. Untuk memberikan manfaat data tersebut harus mengalami proses terlebih dahulu.
       Informasi
                     Informasi adalah kumpulan data yang memiliki hubungan sehingga memberikan makna. Informasi merupakan bentuk yang telah memberikan manfaat baik dalam arti positif maupun negatif.
       Knowledge
                     Knowledge merupakan sesuatu yang lebih luas, lebih dalam, lebih komprehensif dari data ataupun informasi. Knowledgemerupakan gabungan tacit knowledge dan explicit knowledgeTacitknowledge berarti keahlian yang ada pada diri seseorang namun tidak terlihat, sedangkan explicit knowledge merupakan keahlian yang tertulis atau terdokumen­tasikan.
       Intelijen
                     Orang awam biasa mengartikan intelijen sebagai operasi militer yang rahasia atau bahkan sama dengan spionase. Pada dasarnya intelijen adalah proses penciptaan pengetahuan baru dalam sebuah organisasi. Pengetahuan baru berarti pengetahuan yang dihasilkan merupakan pengetahuan yang benar-benar baru atau sebelumnya tidak terdapat dalam invertory pengetahuan yang lama.
                     Intelijen harus memiliki sifat yaitu memiliki keakuratan yang tinggi, fokus pada suatu bidang, berdimensi waktu yang sesuai, visi ke depan, dapat diterapkan dan responsif terhadap kebutuhan manajemen.
                     Berdasarkan lingkup dan tingkatannya intelijen dibagi seperti pada tabel dibawah ini.
Tipe
Lingkup
Tingkatan
Economic Intelligence
Makro
Negara
Business Intelligence
Makro
Industri/Pasar
Market Intelligence
Mikro
Pasar
Competitor Intelligence
Mikro
Pelaku Pasar
Customer Intelligence
Mikro
Konsumen
Tabel 1.1 : Tipe dan Lingkup Intelijen
                     Intelijen bukan monopoli manajemen tingkat atas saja. Intelijen bisa dihasilkan dan dibutuhkan oleh seluruh tingkatan manajemen. Hal ini bisa dilihat pada tabel dibawah ini.
Tipe
Fokus
Strategic Intelligence
Keputusan Strategis
Operational Intelligence
Efisiensi Operasi
Competitive Intelligence
Keunggulan competitive advantage
Technical Intelligence
Keunggulan teknis dan riset
Counter Intelligence
Keamanan informasi
Tabel 1.2 : Tipe dan Fokus Intelijen
C.   Definisi Intelijen bisnis : Makhluk dengan Berbagai Wujud
                     Intelijen kompetitif meliputi pengambilalihan informasi dan pengumpulan informasi secara legal, analisis, dan penyajian informasi intelijen. Ada perbedaan krusial antara intelijen dengan spionase industri, yaitu pada pertimbangan etis dan legal. Namun dalam kenyataanya, masih banyak orang yang salah tafsir dan berprasangka buruk terhadap intelijen. Ini terjadi karena kosakata intelijen sendiri memiliki arti yang luas dan setiap negara akan mendefinisikan intelijen dalam terms sesuai dengan standar etis yang berlaku di negara tersebut. Ini merupakan hal yang perlu diperhatikan oleh individu yang berkecimpung dalam unit intelijen sebuah organisasi bahwa setiap negara mempunyai standar etis yang berbeda dan kadang bertentangan dengan standar etis yang diterapkan dalam organisasi.
                     Intelijen kompetitif juga didefinisikan sebagai program sistematik untuk mengumpulkan dan menganalisa informasi tentang kegiatan para pesaing dan kecenderungan-kecenderungan bisnis umum untuk mewujudkan tujuan perusahaan. Dengan demikian dalam intelijen bisnis mengandung unsur sebagai berikut :
       -      program sistematik
       -      pengumpulan data
       -      analisis informasi
       -      aktifitas aktifitas bisnis
       -      adanya tujuan strategis yang hendak dicapai
                     Definisi ini terdengar lebih etis dan legal, meski pada prakteknya diketahui beberapa perusahaan yang melakukan praktek pelanggaran hukum dalam mengumpulkan informasi tentang kegiatan pesaing­pencurian informasi, penyadapan, perampokan kantor dan penyuapan dan ini berarti telah berubah dari intelijen ke spionase industri.
                     Definisi yang lain menyatakan intelijen kompetitif sebagai sebuah program : "Program Intelijen Kompetitif merupakan pondasi dimana sasaran, strategi dari sebuah organisasi dibangun dan dimodifikasi. Intelijen kompetitif menyediakan input terhadap keputusan produk mana, pasar dan jalur bisnis yang akan ditanami investasi dan dibangun, bagaimana membangun kerjasama, dan juga yang mana yang akan didivestasi".
                     Dari tiga definisi diatas maka proses intelijen kompetitif semua memiliki elemen elemen yang sama. Elemen elemen tersebut adalah :
       -      Memfokuskan pada industri dan membuat profil pesaing.
       -      Pengumpulan data menjadi intelijen, diorganisasi dan dievaluasi untuk menyediakan pandangan baru terhadap kompetisi.
       -      Setiap anggota organisasi adalah bagian dari intelijen kompetitif, sebagai antena, meskipun tidak diberi tanggung jawab secara formal.
       -      Merupakan proses dari mer.gumpulkan, mengana­lisa dan menggunakan data umum (public) yang tersedia yang dzperoleh dengan legal dan etis. Dan bukan merupakan spionase industri.
                     Dengan semakin tingginya tingkat kesadaran hukum serta kerasnya sanksi yang diterima oleh perusahaan yang melakukan praktek spionase industri maka kebanyakan perusahaan melakukan praktek intelijen kompetitifnya dengan etis dan legal. Informasi yang diperlukan dalam intelijen kompetitif sendiri sebenarnya sudah tersedia, hanya tinggal mencarinya.

Senin, 14 Oktober 2013

Contoh dari Sistem Informasi

1. Sistem reservasi penerbangan, digunakan dalam biro perjalanan untuk melayani pemesanan/pembelian tiket.
2. Sistem POS (Point Of Sale) yang diterapkan di pasar swalayan dengan dukungan barcode reader untuk mempercepat pemasukan data.
3. Sistem layanan akademis yang memungkinkan mahasiswa memperoleh data akademis dan mendaftar mata kuliah yang diambil pada tiap semester.
4. Sistem penjualan secara kredit agar dapat memantau hutang pelanggan yang jatuh tempo.
5. Sistem smart card yang dapat digunakan tenaga medis untuk mengetahui riwayat penyakit pasien.

Empat Komponen Dalam Sistem Informasi
Teori sociotechnical secara umum dapat digunakan untuk menerangkan hubungan dalam berbagai sistem kerja, termasuk di dalam sistem informasi berbasis IT. Piccoli (2012) membagi empat komponen utama di dalam sistem informasi yaitu: IT, people, process, dan structure. Empat komponen ini kemudian dikelompokkan menjadi dua sub-sistem, yaitu social subsystem dan technical subsystem. Lihat skema konsep sistem informasi yang dijelaskan oleh Piccoli (2012) pada gambar berikut:
- See more at: http://sigitpamungkas.com/memahami-sistem-informasi-sebagai-sociotechnical-systems/#sthash.p7zFtCbX.dpuf

Empat Komponen Dalam Sistem Informasi
Teori sociotechnical secara umum dapat digunakan untuk menerangkan hubungan dalam berbagai sistem kerja, termasuk di dalam sistem informasi berbasis IT. Piccoli (2012) membagi empat komponen utama di dalam sistem informasi yaitu: IT, people, process, dan structure. Empat komponen ini kemudian dikelompokkan menjadi dua sub-sistem, yaitu social subsystem dan technical subsystem. Lihat skema konsep sistem informasi yang dijelaskan oleh Piccoli (2012) pada gambar berikut:
- See more at: http://sigitpamungkas.com/memahami-sistem-informasi-sebagai-sociotechnical-systems/#sthash.p7zFtCbX.dpuf

Pengertian Sistem Informasi


Sistem Informasi (SI) adalah kombinasi dari teknologi informasi dan aktivitas orang yang menggunakan teknologi itu untuk mendukung operasi dan manajemen. Dalam arti yang sangat luas, istilah sistem informasi yang sering digunakan merujuk kepada interaksi antara orang, proses algoritmik, data, dan teknologi. Dalam pengertian ini, istilah ini digunakan untuk merujuk tidak hanya pada penggunaan organisasi teknologi informasi dan komunikasi (TIK), tetapi juga untuk cara di mana orang berinteraksi dengan teknologi ini dalam mendukung proses bisnis.
Ada yang membuat perbedaan yang jelas antara sistem informasi, dan komputer sistem TIK, dan proses bisnis. Sistem informasi yang berbeda dari teknologi informasi dalam sistem informasi biasanya terlihat seperti memiliki komponen TIK. Hal ini terutama berkaitan dengan tujuan pemanfaatan teknologi informasi. Sistem informasi juga berbeda dari proses bisnis. Sistem informasi membantu untuk mengontrol kinerja proses bisnis.
Alter berpendapat untuk sistem informasi sebagai tipe khusus dari sistem kerja. Sistem kerja adalah suatu sistem di mana manusia dan/atau mesin melakukan pekerjaan dengan menggunakan sumber daya untuk memproduksi produk tertentu dan/atau jasa bagi pelanggan. Sistem informasi adalah suatu sistem kerja yang kegiatannya ditujukan untuk pengolahan (menangkap, transmisi, menyimpan, mengambil, memanipulasi dan menampilkan) informasi.
Dengan demikian, sistem informasi antar-berhubungan dengan sistem data di satu sisi dan sistem aktivitas di sisi lain. Sistem informasi adalah suatu bentuk komunikasi sistem di mana data yang mewakili dan diproses sebagai bentuk dari memori sosial. Sistem informasi juga dapat dianggap sebagai bahasa semi formal yang mendukung manusia dalam pengambilan keputusan dan tindakan.
Sistem informasi merupakan fokus utama dari studi untuk disiplin sistem informasi dan organisasi informatika.
Sistem informasi adalah gabungan yang terorganisasi dari manusia, perangkat lunak, perangkat keras, jaringan komunikasi dan sumber data dalam mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi dalam organisasi.
Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

Komponen

Ini terdiri dari komputer, instruksi, fakta yang tersimpan, manusia dan prosedur.
SI dapat dikategorikan dalam empat bagian:
  1. Sistem Informasi Manajemen
  2. Sistem Pendukung Keputusan
  3. Sistem Informasi Eksekutif
  4. Sistem Pemrosesan Transaksi        
    Empat Komponen Dalam Sistem Informasi
    Teori sociotechnical secara umum dapat digunakan untuk menerangkan hubungan dalam berbagai sistem kerja, termasuk di dalam sistem informasi berbasis IT. Piccoli (2012) membagi empat komponen utama di dalam sistem informasi yaitu: IT, people, process, dan structure. Empat komponen ini kemudian dikelompokkan menjadi dua sub-sistem, yaitu social subsystem dan technical subsystem. Lihat skema konsep sistem informasi yang dijelaskan oleh Piccoli (2012) pada gambar berikut:
    - See more at: http://sigitpamungkas.com/memahami-sistem-informasi-sebagai-sociotechnical-systems/#sthash.p7zFtCbX.dpuf

    Empat Komponen Dalam Sistem Informasi
    Teori sociotechnical secara umum dapat digunakan untuk menerangkan hubungan dalam berbagai sistem kerja, termasuk di dalam sistem informasi berbasis IT. Piccoli (2012) membagi empat komponen utama di dalam sistem informasi yaitu: IT, people, process, dan structure. Empat komponen ini kemudian dikelompokkan menjadi dua sub-sistem, yaitu social subsystem dan technical subsystem. Lihat skema konsep sistem informasi yang dijelaskan oleh Piccoli (2012) pada gambar berikut:
    - See more at: http://sigitpamungkas.com/memahami-sistem-informasi-sebagai-sociotechnical-systems/#sthash.p7zFtCbX.dpuf
    Empat Komponen Dalam Sistem Informasi
    Teori sociotechnical secara umum dapat digunakan untuk menerangkan hubungan dalam berbagai sistem kerja, termasuk di dalam sistem informasi berbasis IT. Piccoli (2012) membagi empat komponen utama di dalam sistem informasi yaitu: IT, people, process, dan structure. Empat komponen ini kemudian dikelompokkan menjadi dua sub-sistem, yaitu social subsystem dan technical subsystem. Lihat skema konsep sistem informasi yang dijelaskan oleh Piccoli (2012) pada gambar berikut:
    - See more at: http://sigitpamungkas.com/memahami-sistem-informasi-sebagai-sociotechnical-systems/#sthash.p7zFtCbX.dpuf
    Empat Komponen Dalam Sistem Informasi
    Teori sociotechnical secara umum dapat digunakan untuk menerangkan hubungan dalam berbagai sistem kerja, termasuk di dalam sistem informasi berbasis IT. Piccoli (2012) membagi empat komponen utama di dalam sistem informasi yaitu: IT, people, process, dan structure. Empat komponen ini kemudian dikelompokkan menjadi dua sub-sistem, yaitu social subsystem dan technical subsystem. Lihat skema konsep sistem informasi yang dijelaskan oleh Piccoli (2012) pada gambar berikut:
    - See more at: http://sigitpamungkas.com/memahami-sistem-informasi-sebagai-sociotechnical-systems/#sthash.p7zFtCbX.dpuf
    Empat Komponen Dalam Sistem Informasi
    Teori sociotechnical secara umum dapat digunakan untuk menerangkan hubungan dalam berbagai sistem kerja, termasuk di dalam sistem informasi berbasis IT. Piccoli (2012) membagi empat komponen utama di dalam sistem informasi yaitu: IT, people, process, dan structure. Empat komponen ini kemudian dikelompokkan menjadi dua sub-sistem, yaitu social subsystem dan technical subsystem. Lihat skema konsep sistem informasi yang dijelaskan oleh Piccoli (2012) pada gambar berikut:
    - See more at: http://sigitpamungkas.com/memahami-sistem-informasi-sebagai-sociotechnical-systems/#sthash.p7zFtCbX.dpuf
    Empat Komponen Dalam Sistem Informasi
    Teori sociotechnical secara umum dapat digunakan untuk menerangkan hubungan dalam berbagai sistem kerja, termasuk di dalam sistem informasi berbasis IT. Piccoli (2012) membagi empat komponen utama di dalam sistem informasi yaitu: IT, people, process, dan structure. Empat komponen ini kemudian dikelompokkan menjadi dua sub-sistem, yaitu social subsystem dan technical subsystem. Lihat skema konsep sistem informasi yang dijelaskan oleh Piccoli (2012) pada gambar berikut:
    - See more at: http://sigitpamungkas.com/memahami-sistem-informasi-sebagai-sociotechnical-systems/#sthash.p7zFtCbX.dpuf
    Empat Komponen Dalam Sistem Informasi
    Teori sociotechnical secara umum dapat digunakan untuk menerangkan hubungan dalam berbagai sistem kerja, termasuk di dalam sistem informasi berbasis IT. Piccoli (2012) membagi empat komponen utama di dalam sistem informasi yaitu: IT, people, process, dan structure. Empat komponen ini kemudian dikelompokkan menjadi dua sub-sistem, yaitu social subsystem dan technical subsystem. Lihat skema konsep sistem informasi yang dijelaskan oleh Piccoli (2012) pada gambar berikut:
    - See more at: http://sigitpamungkas.com/memahami-sistem-informasi-sebagai-sociotechnical-systems/#sthash.p7zFtCbX.dpuf

Selasa, 08 Oktober 2013

Sistem Keamanan Perbankan di Indonesia


Bank  adalah sebuah lembaga intermediasi keuangan umumnya didirikan dengan kewenangan untuk menerima simpanan uang, meminjamkan uang, dan menerbitkan promes atau yang dikenal sebagai banknote. Kata bank berasal dari Bahasa Italia banca berarti tempat penukaran uang  Sedangkan menurut undang-undang perbankan bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
Industri perbankan telah mengalami perubahan besar dalam beberapa tahun terakhir  Industri ini menjadi lebih kompetitif karena deregulasi peraturan bank Saat ini, bank memiliki fleksibilitas pada layanan yang mereka tawarkan, lokasi tempat mereka beroperasi, dan tarif yang mereka bayar untuk simpanan deposan.
Tiga faktor keamanan yang harus mendapat perlindungan dalam sistem keamanan bank adalah
(1) kerahasiaan (security),
(2) integritas (integrity), dan
(3) ketersediaan (availability).
Tujuan sistem keamanan tersebut harus diimplementasikan pada saat pengembangan sistem aplikasi perbankan. Langkah awalnya adalah mengidentifikasi risiko-risiko yang potensial terjadi pada saat penggunaan teknologi komputer atau teknologi informasi untuk operasional perbankan. Para nasabah belakangan dihantui kekhawatiran yang tinggi atas nasib simpanannya di bank menyusul peristiwa pembobolan rekening via ATM di beberapa kota. Pihak perbankan tampaknya kini mulai memperbaiki standar dan prosedur keamanannya.
 SISTEM PENGAWASAN BANK OLEH BANK INDONESIA
Dalam menjalankan tugas pengawasan bank, saat ini BI melaksanakan sistem pengawasannya dengan menggunakan 2 pendekatan yakni pengawasan berdasarkan kepatuhan (compliance based supervision) dan pengawasan berdasarkan risiko (risk based supervision/RBS). Dengan adanya pendekatan RBS tersebut, bukan berarti mengesampingkan pendekatan berdasarkan kepatuhan, namun merupakan upaya untuk menyempurnakan sistem pengawasan sehingga dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi pengawasan perbankan. Secara bertahap, pendekatan pengawasan yang diterapkan oleh BI akan beralih menjadi sepenuhnya pengawasan berdasarkan risiko.
1. Pengawasan Berdasarkan Kepatuhan (Compliance Based Supervision)
Pendekatan pengawasan berdasarkan kepatuhan pada dasarnya menekankan pemantauan kepatuhan bank untuk melaksanakan ketentuan ketentuan yang terkait dengan operasi dan pengelolaan bank. Pendekatan ini mengacu pada kondisi bank di masa lalu dengan tujuan untuk memastikan bahwa bank telah beroperasi dan dikelola secara baik dan benar menurut prinsip-prinsip kehati-hatian.
2. Pengawasan Berdasarkan Risiko (Risk Based Supervision)
Pendekatan pengawasan berdasarkan risiko merupakan pendekatan pengawasan yang berorientasi ke depan (forward looking). Dengan menggunakan pendekatan tersebut pengawasan/pemeriksaan suatu bank difokuskan pada risiko-risiko yang melekat (inherent risk)pada aktivitas fungsional bank serta sistem pengendalian risiko (risk control system). Melalui pendekatan ini akan lebih memungkinkan otoritas pengawasan bank untuk proaktif dalam melakukan pencegahan terhadap permasalahan yang potensial timbul di bank. Pendekatan pengawasan berdasarkan risiko memiliki siklus pengawasan sebagai berikut

Selasa, 01 Oktober 2013

Arsitektur von Neuman


Arsitektur von Neumann (Mesin Von Neumann) adalah arsitektur yang diciptakan oleh John von Neumann (1903-1957). Arsitektur ini digunakan oleh hampir semua komputer saat ini. Dengan unit sederhana ini, sebuah software yang rumit, seperti software pengolah kata Dapat dibuat. Arsitektur Von Neumann menyediakan fitur penyimpanan dan modifikasi program secara mudah.
Mesin von Neumann mempunyai program dan data daerah memory yang sama. Model ini membutuhkan berbagai pengumpulan program dan data untuk membentuk instruksi. Pengumpulan program dan data diselesaikan menggunakan time division multiplexing yang akan berpengaruh pada performa mikrokontroler itu sendiri. 

- Diagram Arsitektur von Neumann


Cara Kerja Von Neumann Nomor ( 1 – 2 )
Ada dua unit operasi dasar dalam mesin ini : ALU dan I/O,
• ALU melakukan inti operasi : perkalian, penjumalahan, pengurangan, dll.
• Unit I/O menangani aliran data eksternal.
Kunci utama arsitektur von Neumann adalah unit pemrosesan sentral (CPU), yang memungkinkan seluruh fungsi komputer untuk dikoordinasikan melalui satu sumber tunggal. Adapun cara kerja model Von Neumann, yaitu :
-    Main memory menyimpan data dan program
-   BUS mentransfer data, alamat dan mengontrol signal. Baik itu dari atau ke memory maupun dari atau ke perangkat lainnya.
-    CPU
-    Control Unit menangkap intruksi dan mengeksekusinya.
-    ALU (Arithmetic Logic Unit) melakukan operasi (menambah, mengurangi, dll)
-    Register 9Fast Memory) menyimpan hasil sementara dan informasi kontrol (alamat instruksi berikutnya).
-    Perangkat I/O menjadi tepat penghubung antara user dan komputer.
Cara Kerja Von Neumann Nomor ( 3 )
Cara kerjanya adalah satu CPU mengeksekusi instruksi satu persatu dan menjemput atau menyimpan data satu persatu. Adapun karakteristik model SIMD ini :
-    Mendistribusi proses ke sejumlah besar hardware.
-    Beroperasi terhadap berbagai elemen data yang berbeda
-    Melaksanakan komputasi yang sama terhadap semua elemen data
Kelebihan & Kekurangan Model Von Neumann
-    Kelebihan Von Neumann adalah pada fleksibilitas pengalamatan program dan data. Biasanya program selalu ada di (ROM=Read Only Memory ) dan data selalu ada di (RAM=Random Access Memory). Arsitektur Von Neumann memungkinkan prosesor untuk menjalankan program yang ada didalam memori data (RAM). Misalnya pada saat power on, dibuat program inisialisasi yang mengisi byte di dalam RAM. Data di dalam RAM ini pada gilirannya nanti akan dijalankan sebagai program. Sebaliknya data juga dapat disimpan di dalam memori program (ROM).
-    Kekurangan Arsitektur Von Neumann adalah bus tunggalnya itu sendiri. Sehingga instruksi untuk mengakses program dan data harus dijalankan secara sekuensial dan tidak bisa dilakukan overlaping untuk menjalankan dua isntruksi yang berurutan. Selain itu bandwidth program harus sama dengan banwitdh data. Jika memori data adalah 8 bits maka program juga harus 8 bits. Satu instruksi biasanya terdiri dari opcode (instruksinya sendiri) dan diikuti dengan operand (alamat atau data). Karena memori program terbatas hanya 8 bits, maka instruksi yang panjang harus dilakukan dengan 2 atau 3 bytes. Misalnya byte pertama adalah opcode dan byte berikutnya adalah operand. Secara umum prosesor Von Neumann membutuhkan jumlah clock CPI (Clock per Instruction) yang relatif lebih banyak dan walhasil eksekusi instruksi dapat menjadi relatif lebih lama.